Ada Empat 'Jurus' Natuna [katadata] ★
Wilayah Perairan Natuna tengah menjadi perhatian khusus pemerintah. Setelah sempat terjadi berbagai pelanggaran batas negara, wilayah terluar Indonesia ini akan dikembangkan menjadi sumber ekonomi Indonesia.
Kepulauan Natuna memiliki Sumber Daya Alam (SDA) kelautan yang sangat melimpah. Di sektor perikanan, Kepulauan Natuna memiliki ragam biota laut yang mumpuni. Hal tersebut terlihat dari maraknya pencurian ikan atau illegal fishing yang kerap terjadi di wilayah terluar Indonesia. Ke depannya pemerintah akan lebih gencar untuk menjaga wilayah perbatasan Indonesia agar nelayan lokal dapat berjaya di negerinya sendiri.
"Kita ingin tidak kembali ke model yang lama tapi justru meningkatkan kapasitas nelayan nasional kita supaya mereka bisa menangkap ikan lebih banyak. Kami akan memindahkan sekitar 400 kapal ikan tradisional yang diatas 30 ton," terang Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat, Rabu (13/7/2016).
Selain itu, pemerintah juga akan mengembangkan potensi pariwisata di wilayah Natuna. Keindahan alam di Natuna dinilai memiliki daya tarik yang tinggi bagi para wisatawan domestik dan mancanegara.
"Kedua kita ingin mengembangkan turisme. Kenapa? Karena pantai di Natuna itu di Anambas itu indah sekali. Pasirnya putih view-nya bagus. Kita mau kembangkan itu sebagai resort premiun tourism. Deputi kami sudah bicara dengan Dubes Prancis untuk mengundang roadmap atau apapun untuk bangun tourism disitu," tutur Rizal.
Kemudian wilayah perairan Natuna juga memiliki cadangan migas yang cukup besar. Pemerintah juga akan berupaya untuk meningkatkan produktivitas Blok Natuna lebih banyak lagi. Di tengah lesunya harga minyak dunia, berbagai evaluasi pun akan dilakukan untuk memacu produksi migas di wilayah tersebut.
"Ketiga, wilayah Natuna itu kaya akan oil and gas. Tapi banyak yang mandek karena harga crude oil lagi turun. Kita akan lakukan evaluasi mana yang mandeknya hanya sementara. Karena kalau harga minyak naik lagi maka akan menarik," kata Rizal.
Di sisi lain, pertahanan di wilayah perbatasan ini juga akan ditingkatkan. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya pelanggaran baras negara dan juga pencurian ikan.
"Keempat, TNI akan memperkuat pertahanan di wilayah Natuna. Jadi ada 4 komponen di natuna yang harus dikembangkan. Itu yang kami putuskan dan akan diikuti oleh kunjungan kami ke situ," tutup Rizal. (ang/ang)
Wilayah Perairan Natuna tengah menjadi perhatian khusus pemerintah. Setelah sempat terjadi berbagai pelanggaran batas negara, wilayah terluar Indonesia ini akan dikembangkan menjadi sumber ekonomi Indonesia.
Kepulauan Natuna memiliki Sumber Daya Alam (SDA) kelautan yang sangat melimpah. Di sektor perikanan, Kepulauan Natuna memiliki ragam biota laut yang mumpuni. Hal tersebut terlihat dari maraknya pencurian ikan atau illegal fishing yang kerap terjadi di wilayah terluar Indonesia. Ke depannya pemerintah akan lebih gencar untuk menjaga wilayah perbatasan Indonesia agar nelayan lokal dapat berjaya di negerinya sendiri.
"Kita ingin tidak kembali ke model yang lama tapi justru meningkatkan kapasitas nelayan nasional kita supaya mereka bisa menangkap ikan lebih banyak. Kami akan memindahkan sekitar 400 kapal ikan tradisional yang diatas 30 ton," terang Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat, Rabu (13/7/2016).
Selain itu, pemerintah juga akan mengembangkan potensi pariwisata di wilayah Natuna. Keindahan alam di Natuna dinilai memiliki daya tarik yang tinggi bagi para wisatawan domestik dan mancanegara.
"Kedua kita ingin mengembangkan turisme. Kenapa? Karena pantai di Natuna itu di Anambas itu indah sekali. Pasirnya putih view-nya bagus. Kita mau kembangkan itu sebagai resort premiun tourism. Deputi kami sudah bicara dengan Dubes Prancis untuk mengundang roadmap atau apapun untuk bangun tourism disitu," tutur Rizal.
Kemudian wilayah perairan Natuna juga memiliki cadangan migas yang cukup besar. Pemerintah juga akan berupaya untuk meningkatkan produktivitas Blok Natuna lebih banyak lagi. Di tengah lesunya harga minyak dunia, berbagai evaluasi pun akan dilakukan untuk memacu produksi migas di wilayah tersebut.
"Ketiga, wilayah Natuna itu kaya akan oil and gas. Tapi banyak yang mandek karena harga crude oil lagi turun. Kita akan lakukan evaluasi mana yang mandeknya hanya sementara. Karena kalau harga minyak naik lagi maka akan menarik," kata Rizal.
Di sisi lain, pertahanan di wilayah perbatasan ini juga akan ditingkatkan. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya pelanggaran baras negara dan juga pencurian ikan.
"Keempat, TNI akan memperkuat pertahanan di wilayah Natuna. Jadi ada 4 komponen di natuna yang harus dikembangkan. Itu yang kami putuskan dan akan diikuti oleh kunjungan kami ke situ," tutup Rizal. (ang/ang)
★ detik
0 comments: